Haal
Hello Guyss...
Tak Bosan Kami kembali dengan kalian untuk berbagi tentang Ilmu Nahwu.. Khususnya yang sudah kami pelajari di kelas yaa.... :D
Yuuksss... Chek This Out!!!!
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI HAAL
الحال هو اسم يذكر
لبيان هيئة الفاعل و المفعول حين وقوع الفعل
Haal adalah isim yang disebutkan untuk menerangkan keadaan fa’il
atau maf’ul ketika terjadi pekerjaan. Dalam pengertian lain
الحال هو اسم منصوب يبين هيئة
الفاعل او المفعول به حين وقوع الفعل
Haal adalah ism
mansub yang menjelaskan keterangan fa’il atau maf’ul bih ketika terjadinya
pekerjaan.[1]
الحال وصف فضلة منتصب # مفهم في حال كفردا أذهب
Haal
adalah sifat (ism fa’il, ism maf’ul, dll) yang berupa ma’mul (yang mengamalkan)
fudhlah, dibaca nashob untuk menjelasakan keadaan shohibul haal.[2]
الحال وصف فضلة يذكر لبيان هيئات
الاءسم الذي يكون الوصف له
Sifat yang
merupakan tambahan yang disebutkan atau menjelaskan kesamaran suatu ism yang
merupakan sifat baginya.
B. PEMBAGIAN HAAL
Pembagian haal menurut susunan
kalimat:
1.
Haal berupa Jumlah ismiyah
Contoh : حَضَرَ الضُيُوْفُ وَالمُضِىْفُ
غَائِبٌ
Para tamu datang sedang tuan rumah tidak ada
Lafadz المُضِىْفُ غَائِبٌ adalah jumlah
ismiyah yang berkedudukan sebagai haal dari lafadz الضُيُوْفُ.
2.
Haal berupa Jumlah fi’liyah
Contoh ذَهَبَ الجَنِي تَحْرُسُهُ
الجُنُوْدُ:
Penjahat itu pergi, ketika ia dijaga oleh
tentara
Lafadz تَحْرُسُهُ الجُنُوْدُ adalah jumlah
fi’liyyah yang berkedudukan sebagai haal dari lafadz الجَنِي.
3.
Haal berupa zharaf
Contoh : رَأَيْتُ
الهِلاَلَ بَيْنَ السَحَابِ
Aku telah melihat
bulan diantara bulan
Lafadz بَيْنَ adalah zharaf yang berkedudukan sebagai haal dari lafadz الهِلاَلَ.
4.
Haal berupa Jaar majruur
Contoh بِعْث الثَمَرَ عَلَي شَجَرِهِ:
Saya menjual buah yang masih di pohonnya.
Lafadz عَلَي شَجَرِهِ adalah jar dan
majruur yang berkedudukan sebagai haal dari lafadz الثَمَرَ.
5.
Haal berupa Ism mufrad
Contohجَاءَ زَيْدٌ رَاكِبًا :
Telah datang zaid dalam keadaan berkendaraan
Pembagian haal menurut sifat:
1.
Muassisah
Maknanya haal tidak bisa
difahami tanpa menyebut lafdznya haal
Contoh : جَاءَ
زَيْدٌ رَاكِبًا
2.
Muakkidah
Maknanya haal sudah bisa di
fahami tanpa menyebut lafadznya haal.
Contoh :
1.
Untuk ‘amilnya : تَبَسَّمَ زَيْدٌ
ضَاحِكًا
2.
Untuk shohibnya : جَاءَ كُلّث النّضاسِ جَمِيْعًا[4]
C. KETENTUAN HAAL
1.
ان يكون
صفة )hal berupa isim sifat):
·
Isim fa’il: رايت عائشة قائمة
·
Isim maf’ul: ان النحيل يجلس مركوبا
·
Sifat musyabbihah((صفة المشبهة : يضرب ابوك اخاك
رحيما
·
Isim tafdhil: ما رايت زيدا احسن من عمر
·
Shighot mubalaghoh (صغة المبالغة):رايت زيدا ضرابا
2.
ان يكون نكرة لا معرفة (hal berupa isim nakiroh,
bukan ma’rifat)
3.
ان يكون بعد تمام الكلام (hal terletak setelah sempurnanya kalam)
4.
ان يكون
صاحب الحال معرفة (shohibul hal berupa isim ma’rifat)
NB: hal dengan shohibul hal harus sesuai dalam
muannats atau mudzakarnya, serta dalam mufrod, tasniyah, dan jamaknya. Hal wajib didahulukan
apabila hal berupa istifham (kalimat tanya) misal: كيف
تتعلم؟
Hukum asalnya hal itu
bertempat setelah amilnya. Adapun mendahulukan hal adakalanya:
1. Jaiz:
ketika amilnya berupa lafadz muttashoref, misal:
راكبا جاء
زيد , ضاحكا جاء رجل
2. Wajib
ketika: hal berupa isim istifham, misal: كيف
تتعلم؟
3. Tidak boleh: ketika amilnya berupa
lafadz ghoiru muttashoref, misal
هذا بَعلِي
شيخا
Dalam hal juga ada
yang disebut dengan shohibul hal, yaitu lafadz yang diterangkan oleh hal. Shohibul
hal harus ma’rifat dan tidak boleh nakiroh. Kecuali, ada musawwigh yang
memperbolehkan. Misal:
1. Disifati.
Misal: رأيت راجلا صالحا قائما ( dalam kalimat ini, rajul
sebagai shohibul hal disifati dengan lafadz sholih ).
2. Diidhofahkan.
Misal: رأيت
غلامَ رجلٍ قائما(lafadz غلام رجل ini menjadi shohibul
hal dengan susunan idhofah(
3. Didahului
oleh nafi/ syibeh nafi. Misal: ما رأيت رجلا قائما
(lafadz rojulan disini berupa isim nakiroh yang diperbolehkan menjadi shohibul
hal karena di dahului oleh nafi)
4. Shohibul hal diakhirkan dari hal. Misal: جاء راكبا رجل[5]
D. CONTOH HAAL
1.
رجع القاعد
منصورا = hal berupa isim mufrod
2.
ركبن البحر
هائجا = hal berupa isim mufrod
4.
رَأَيْتُ
الهِلاَلَ بَيْنَ السَحَابِ = hal terdiri dari susunan
dhorof
5.
جئت والشمس تغيب = hal terdiri dari susunan jumlah ismiyah
6.
جاء الطالبان ضاحكين = hal berbentuk mufrod
7.
رأيت الرجل يحمل القرآن = hal tersusun dari jumlah fi’liyah
8.
تكلّم محمّد صدّاقا = hal terbentuk dari shighot mubalaghoh
9.
مررت بهند
راكبة =hal berupa isim mufrod
10. عندي فلوس اكثر منك hal berupa ism tafdhil
Komentar
Posting Komentar